Keris Sumatra
Oleh Andi M. Irvan Z.
Keberadaan keris di Sumatra hingga kini masih merupakan sebuah tanda tanya yang besar. Kurangnya perhatian akan penelitian dan juga bukti bukti yang otentik membuatnya seakan akan dilupakan atau dipandang sebelah mata oleh para pemerhati perkerisan. Jika kita melihat dari sejarah terdapat banyak kerajaan kerajaan besar di Sumatra seperti Samudra Pasai, Sriwijaya, Siak Indrapura, Langkat, Deli, Minangkabau, Batak, Palembang, Jambi, dan Riau. Seharusnya keberadaan tersebut dapat dijadikan awal mata rantai dari penelitian mengenai keris di Sumatra. Pamakaian keris sebagai suatu pelengkap kebesaran kerajaan dan juga sebagai senjata pertahanan diri adalah merupakan cerita yang sering kita dengar dari catatan catatan sejarah. Tetapi bagi kita para pemerhati keris rasanya tidaklah cukup untuk mendengarkan cerita mengenai keberadaan dan bukti nyata secara fisik bahwa keris di Sumatra memang ada.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tiap daerah di Sumatra juga memiliki ciri khas kerisnya masing masing. Contohnya seperti keris Palembang yang memiliki gaya dan teknik garapan seperti keris keris di Jawa begitupun sebagian keris Riau yang juga memiliki gaya garapan seperti keris Jawa dan bahkan ada juga yang menyerupai keris Bugis Sulawesi. Yang menjadi misteri yang belum terpecahkan sampai saat ini adalah dari manakah asal Empu Empu para pembuat keris keris tersebut?. Seperti juga diketahui bahwa menurut catatan catatan sejarah bahwa di pulau Sumatra juga banyak sekali para imigran yang berdatangan dari berbagai suku di Nusantara yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Adakah diantara mereka yang berprofesi sebagai pandai besi atau empu?, tidak ada catatan yang jelas mengenai empu empu di Sumatra. Banyak spekulasi yang berkembang bahwa pembuatan keris keris di Sumatra dilakukan oleh empu empu di Jawa. Bertukar cinderamata antara sesame Raja adalah menjadi hal yang lumrah ada zaman dahulu, salah satu buktinya adalah keris si Ginje yang melegenda. Tetapi apakah semua keris di Sumatra adalah hasil pemberian dari Raja Raja Jawa dan daerah lain?. Rasanya sangat tidak mungkin, mengingat keberadaan keris di Sumatra jumlahnya sangatlah banyak. Belum lagi jika kita melihat begitu besarnya kekayaan alam flora dan funa serta sumber mineral (pertambangan biji besi, emas, dan tembaga) di Sumatra menjadikan saya meragukan spekulasi tersebut.
Belum lama saya membaca sebuah buku mengenai ‘Sejarah Sumatra’ yang di tulis oleh penulis Inggris yaitu William Marsden. Buku itu terbit pertama kali pada tahun 1783 dan di terbitkan ulang oleh penerbit Komunitas Bambu di Depok. Di buku tersebut William Marsden banyak bercerita mengenai kebiasaan prilaku hidup rakyat orang Sumatra di masa lampau, adat istiadat, dan masing masing kerajaan dengan gaya otoriternya. Memang sedikit di buku itu menceritakan mengenai keris di Sumatra, walaupun demikian saya dapat menemukan beberapa informasi yang cukup menarik dan seakan akan sedikit menjawab keraguan saya akan spekulasi yang berkembang.
Di buku tersebut disebutkan bahwa pada zaman dahulu Gading Ikan Duyung (Sapi Laut) sudah biasa di buat sebagai bahan untuk hulu keris dan nilainya lebih tinggi dibandingkan gading gajah. Kayu kemuning atau (Camunium, R., Chalcas peniculata, Raur) juga diceritakan sebagai bahan utama pembuatan sarung keris. Tambang biji besi terdapat di Turawang, bagian timur Minangkabau yang sudah ada sejak dulu dikenal sebagai tempat penggalian dan peleburan biji besi untuk kegunaan masyarakat setempat. Penempahan keris, pedang, rudus, pemandap, kelewang, siwar, dan senjata pistol pun dilakukan sendiri oleh orang orang di Minangkabau dan Batak. Dijelaskan juga bahwa keris sangat di agungkan dan di puja pada zaman dahulu, keris yang dipakai membunuh banyak orang akan bernilai lebih tinggi dan biasanya akan menjadi kebanggaan si pemakai. Selain itu keris, tombak, dan kelewang juga dijadikan alat olahraga berupa permainan anggar. Keris juga kerap digunakan sebagai alat pelengkap dalam upacara sumpah. Di daerah Mukki, dekat labuan-haji terdapat pertambangan tembaga yang biasa dicampur dengan emas suasa untuk dibuat menjadi hulu keris, kotak sirih, dan kancing.
Mungkin buku ini belum begitu banyak mengungkap dengan detail mengenai kebaradaan empu empu di Sumatra. Walaupun demikian ceritanya cukup menarik dan memberikan informasi bahwa setidaknya di Sumatra juga dibuat keris keris dengan gaya dan karakternya yang unik. Adanya imigran yang datang dari Jawa dan Bugis menjadikan suatu inspirasi bagi para empu empu yang pernah hidup di Sumatra zaman dahulu untuk mengkombinasikan gaya keris Sumatra sehingga lebih memiliki keanekaragaman tanpa meninggalkan cirri khas keris Sumatra itu sendiri. Adanya perdagangan keris di Sumatra yang dibawa oleh para saudagar Bugis pada zaman dahulu juga menambah ragam bentuk keris di Sumatra. Semoga saja suatu saat akan ada pemerhati/budayawan/kolektor perkerisan yang termotivasi untuk menggali salah satu khazanah Nusantara di belahan Sumatra yang mulai tertinggal ini. Demikian adanya dari saya semoga bermanfaat bagi kawan kawan pemerhati keris dimanapun berada.
Wassalam,
Andi M. Irvan Z.
Profile of William Marsden
http://en.wikipedia.org/wiki/William_Marsden_(orientalist)
2 komentar:
Casinos No Deposit Bonuses - Casino Roll
A no deposit bonus is usually awarded 먹튀 검증 먹튀 랭크 to new players only after depositing funds 슬롯 머신 사이트 into your account. 하랑 도메인 This type 사설 토토 사이트 of bonus is available to new users 승인 전화 없는 꽁 머니 사이트
Casinos Near Me - Jackson County, Indiana (Indiana) - JTM Hub
JTM has partnered with the Indiana Gaming Commission 서귀포 출장마사지 to 천안 출장안마 provide a 김포 출장안마 mobile casino and 전라남도 출장샵 interactive slots experience to residents in Jackson County, Indiana. 오산 출장안마
Posting Komentar